Suami Mirna Tersenyum Usai Diperiksa, Apa Artinya ?

Suami Mirna Tersenyum Usai Diperiksa, Apa Artinya ?

Dalam sebuah pengungkapan kasus kematian tak wajar, tak hanya keterangan saksi dan alat bukti yang dibutuhkan penyidik Kepolisian untuk menemukan siapa dalangnya.

Namun, kadang hal sepele seperti cara bicara, perilaku, tatapan mata hingga senyuman orang-orang di sekitar kasus itu bisa dijadikan salah satu kunci jawaban bagi penyidik untuk memperkuat kecurigaan.

Begitu juga dengan kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Untuk memastikan apakah saksi-saksi yang diperiksa berkata jujur atau tidak, polisi bahkan sengaja mendatangkan ahli untuk mengetahui prilaku para saksi yang menjalani pemeriksaan.

Dalam perjalanan pengungkapan kasus kematian Mirna, sudah banyak orang yang diperiksa, baik itu dua teman Mirna, Jessica dan Hani maupun keluarga seperti ayah dan juga suaminya.

Dan, para saksi memiliki gaya-gaya tersendiri yang ditampakkan ke hadapan publik saat keluar dari ruang penyidik di Polda Metro Jaya.

Salah satunya adalah Arief, suami Wayan Mirna. Pria berkacamata itu, terekam kamera terlihat selalu tersenyum saat ditanyai wartawan usai menjalani pemeriksaan pada Kamis 21 Januari 2016.

Siapa pun memang tidak tahu apa arti senyuman Arief. Namun, hypnotherapist, Kirdi Putra berusaha menguak arti senyuman itu dalam program Apa Kabar Indonesia tvOne yang ditayangkan Jumat 29 Januari 2015.

Menurut Kirdi, tidak selamanya senyuman dapat diartikan seseorang tengah bersenang atau bersuka. Bisa saja senyuman yang dilayangkan itu hanya sebagai basa-basi saja.

“Setelah kehilangan Mirna, kok dia bisa kelihatan Happy, tapi belum tentu orang tersenyum juga tersenyum di dalam hatinya. Tapi kalau dilihat (Arief), senyum hanya basa basi, menghargai,”kata Kirdi Putra.

Kirdi mengatakan, senyuman Arief memang menarik, karena senyuman itu terpancar di saat dia sedang berduka atas kepergian Mirna.

Tapi, Kirdi menegaskan, siapapun tidak bisa menilai orang yang baru kehilangan bisa tertawa adalah pelaku.

Memang menurut Kirdi, biasanya seseorang yang baru kehilangan orang yang dicintainya cenderung akan mengalami beberapa tahapan sebelum dapat tersenyum, di antaranya, tahapan penolakan, depresi, kemarahan dan tahap akhir menerima.

“Seseorang yang baru kehilangan cenderung marah pada siapapun, misalnya marah Kepada polisi, bahkan pada tuhan,” ujarnya.

Secara teliti, Kirdi melihat, dari kerutan wajah saat melempar senyum, terungkap bahwa senyuman Arief usai diperiksa polisi adalah senyuman basa basi.

Karena, Kirdi menjelaskan, tidak ada kerutan wajah dekat mata yang tertarik ke atas saat Arief tersenyum.

“Bedanya dengan senyum sebenarnya atau real smile, otak manusia memerintah mengeluarkan ekspresi, jika realsmile maka kulit wajah dekat mata akan ketarik ke atas. Sedangkan bisa kita lihat di senyuman Arief, nggak ada tarian di situ, itu senyuman basa basi sebenarnya,” ujarnya.

Kirdi mengatakan, belum tentu juga pelaku kejahatan akan tersenyum usai melakukan kejahatan. Bisa saja mendramatisir dengan menangis agar tidak dicurigai.

“Bisa saja si Arief mengumbar kesedihan, drama malahan,” katanya.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: