Beberapa minggu terakhir, Jakarta dihebohkan dengan yang namanya isu penertiban kawasan lokalisasi/prostitusi "Kalijodo".
Namun, dalam penertiban tersebut ternyata tak serta merta lancar tanpa adanya hambatan. Banyak sekali polemik yang terjadi di balik penertiban kawasan ini.
Mungkin yang akan hatree.net kali ini angkat adalah tentang munculnya seorang pengacara yang selalu muncul di saat-saat seperti ini. Mungkin bisa dibilang "Pengacara Spesialis Skandal" karena selalu saja muncul pada waktu terjadi sebuah polemik dan masalah yang tak biasa.
Yuk Simak Ulasan Berikut!
Razman sebut Kalijodo tak ada Prostitusi di Kalijodo. Kuasa Hukum Warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, menuturkan dengan tegas tidak adanya praktik prostitusi di Kawasan Kalijodo. "Kawasan Kalijodo ini juga tidak selalu diisi dengan kegiatan para pekerja seks komersial (PSK) dan premanisme. Ada juga bangunan-bangunan keagamaan yang berdiri di kawasan tersebut."
"Di sini musholla, gereja, pengajian rutin juga ada, bahkan ada pengembala. Artinya, heterogenitas di sini kan bekerja, tidak semua warga di sini bekerja sebagai PSK," tuturnya di Jalan Kepanduan II, RT 003/005, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/2).
Penertiban atau penggusuran warga dengan alasan kawasan tersebut merupakan ruang terbuka hijau (RTH), dianggap Razman tidak masuk akal. Menurut dia, hampir semua warga di kawasan tersebut sertifikat hak tanah.
"Ini kan kontraproduktif kan? Kalau ini jalur hijau, artinya tidak boleh keluar sertifikat. Ini kan yang mengeluarkan Badan Pertanahan Negara, lembaga negara. Kalau keluar sertifikat artinya silakan sidik siapa yg bersalah di sini?"
"Berarti ada lembaga negara yang tidak bijak dan penyalahgunaan kewenangan. Ini salah satu dasar, fakta yuridis, yang membuat masyarakat Kalijodo, yang menyatakan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu sangatlah kontroversial," paparnya. 1
Razman sebut 1.000 PSK Kalijodo siap 'Buka Baju' jika tetap digusur. Kuasa Hukum Warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, mengungkapkan 1.000 Pekerja Seks Komersial (PSK) Kalijodo akan melawan dengan cara yang berbeda, bila penertiban akan tetap dilakukan di kawasan itu.
"Kalau terjadi penggusuran, PSK urat malunya sudah tutup. Mereka bisa saja tel*njang 1.000 orang," ujar Razman saat audiensi bersama dua pimpinan DPRD DKI, Mohamad Taufik dan Abraham 'Lulung' Lunggana di lantai 9 gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Razman mengatakan, warga Kalijodo, Jakarta Utara tidak ada satu pun warga yang ingin pindah ke rumah susun sesuai keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Ada informasi 36 KK (Kepala Keluarga) ingin pindah ke rumah susun, itu tidak benar," tegasnya. Selain itu, dia juga membantah kalau ada intimidasi dari Abdul Azis akrab disapa Daeng Azis kepada warga."Beliau bukan preman. Pak Daeng Azis menyerahkan sepenuhnya kepada warga Kalijodo," kata Razman.
Saat audiensi, berkisar sepuluh orang perwakilan warga Kalijodo bertemu Taufik dan Lulung. Selain keduanya, turut hadir anggota DPRD DKI Belly Bilalusalam, Syarif, dan Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta Yuliadi.
"Sudah tepat datang ke sini, karena ini adalah rumah rakyat dan kami menerima pengaduan teman-teman semua. Kami senang hati menerima teman-teman," ujar Taufik.
Ratusan warga Kalijodo sempat erdemonstrasi di luar gedung DPRD DKI. Mereka menuntut Pemerintah Provinsi DKI untuk membatalkan penertiban.
0 Response to "Pengacara Ini Disebut BODOH Tahu Kenapa?"
Posting Komentar